PENUTUP

>>)§(<<

Sebelum ananda; saudara/i ku berdua mengembangkan layar dan sebelum kedua orang tua, keluarga, sanak saudara, teman dan kerabat menghadapkan wajah kepada Allah untuk mendoakan perjalanan pernikahan, camkanlah terlebih dahulu beberapa tausiyah, petuah, petunjuk dan nasehat berikut:
Yang pertama dan utama tentunya adalah peringtan Al Qur'an:
Wahai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad perjanjian.
.::QS Al Mà'idah 1::.
Camkan pula sabda Nabi SAW:
Sesungguhnya syarat/perjanjian/akad yang paling wajib dipenuhi adalah syarat/perjanjian/akad yang berkaitan dengan kehalalan hubungan seks (nikah).
Rasulullah SAW melukiskan istri yang baik sebagai:
"Siapa yang bila dipandang menyenangkan, disuruh memperkenankan dan bila suaminya berpergian dia pelihara harta dan kehormatannya.
"Suami yang baik, dilukiskan oleh Nabi SAW dengan sabdanya":
"Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik perlakuannya terhadap istrinya."
Ketika Sayyidina Ali bin Abi Thalib meminang Sayyidah Fathimah, Rasulullah SAW bersabda kepapadanya;
sebagai Nabi dan sebagai layaknya setiap orang tua:
"Dia untukmu, dengan syarat engkau bersikap baik menemaninya."
Ali bin Abi Thalib melukiskan sifat-sifat baik dan buruk seorang suami dan istri.
Katanya:
"Sebaik-baik sifat perempuan adalah seburuk-buruk sifat lelaki, (sebaik-baik sifat perempuan) adalah tinggi hati, ekstra hati-hati dan tangan tertutup"
Jika demikian, maka sebaik-baik sifat lelaki adalah "berani, tangan terbuka dan rendah hati", sedangkan sebaik-baik sifat wanita adalah ekstra hati-hati, tangan tertutup dan tinggi hati.
Dalam kehidupan rumah tangga, keberanian lelaki akan mengantarkannya untuk membela kelurganya dan keterbukaan tangannya menjadikannya tidak kikir dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan yang wajar, sedangkan kerendahan hatinya mengantarkannya untuk tidak segan membantu istri dan anak-anaknya dalam urusan rumah tangga.
Istri sebaiknya ekstra hati-hati, sehingga ia tidak melangkah sebelum mendapat restu suaminya, tangan tertutup dimaksudkan agar ia tidak boros menghabiskan penghasilan, sementara tinggi hatinya menjadikan ia anggun dan kalaupun "jinak" maka jinaknya bagai merpati.
Seorang ibu pernah menasehati putrinya menjelang pernikahan. Ujarnya:
"Hai anakku, jadilah terhadap suamimu bumitempat ia berpijak, niscaya dia akan menjadi bagimu langit tempat engkau berteduh. Perhatikanlah sepuluh hal berikut, niscaya;
insya Allah;
dia akan menjadi bekalmu sepanjang hayat.
Pertama dan Kedua:
Terimalah pemberiannya
walaupun sedikit;
dengan penuh rasa syukur, dan perkenankanlah permintaannya dengan penuh rasa hormat dan tulus.
Ketiga dan Keempat:
Perhatikanlah arah dimana matanya dapat tertuju dan hidungnya dapat menghirup.
Jangan sampai kedua matanya melihat sesuatu yang buruk dari penampilanmu dan jangan pula hidungnya menghirup kecuali harum semerbak dari dirimu.
Kelima dan Keenam:
Perhatikanlah waktu-waktu makan dan tidurnya.
Rasa lapar melahirkan emosi dan kurang tidur mengundang amarah.
Ketujuh dan Kedelapan:
Peliharalah harta bendanya dan perhatikan sanak keluarganya.
Prinsip pokok menyangkut harta adalah perhitungan yang teliti dan dasar utama menyangkut sanak adalah pelayanan yang mesra.
Kesembilan dan Kesepuluh:
Jangan membangkang perintahnya dan jangan pula membocorkan rahasianya.
Jika membangkang perintahnya, tertanam benih kebencian dalam dadanya dan jika membocorkan rahasianya maka tidak lagi terjamin kesetiaannya.
Jangan pula menampakkan kegembiraan saat ia gundah atau kesedihan saat ia gembira.
Demikianlah, beratkah semua itu?
Berat bagi yang tidak mempersiapkan diri.
Namun insya Allah dapat dipikul oleh yang selalu mendekatkan diri kepada Allah dan memohon petunjuk dan bantuan-Nya.
Karena itu, kembangkanlah layar sambil berucap:
"Bismillah, ajràha wa mursàhà inna Rabbì laghafùrur rahìm."
Bismillah, saat bertolak dan berlabuhnya, sesungguhnya Rabbku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
.::QS Hud 41::.
SELAMA LAYAR TELAH BERKEMBANG, PANTANG BIDUK MUNDUR KEBELAKANG.
Akhirnya:
"Rabbanà hab lanà min azwàjinà wa dzurriyyàtinà qurrata a'yun waj 'alnà lil muttaqìna imàmà"
Ya Rabbana, anugerahilah kami pasangan-pasangan dan anak keturunan yang menjadi penyejuk mata.
Anugerahilah kami pasangan-pasangan putra-putri dan dari mereka cucu dan cicit yang menjadi penyenang hati bagi orang-orang bertakwa.
.::QS Al Furqan 74::.
Amìn.
Wa shalla Allàhu 'alà Sayyidinà Muhammad wa 'alà àlihg wa shahbihì wa sallam.
Wa alhamdulillàhi Rabbil 'àlamìn.